Kamis, 26 Mei 2016

TEORI STATISTIKA



A.          PENDAHULUAN

Standar Kompentensi Statistik terdiri dari empat (4) Kompentensi Dasar.  Dalam penyajian pada buku ini setiap Kompetensi Dasar memuat Tujuan, Uraian materi, rangkuman dan Latihan.  Kompetensi Dasar dalam Standar Kompetensi ini adalah Pengertian Statistik, Statistika, Populasi dan Sampel;  Penyajian Data, Ukuran Pemusatan Data dan Ukuran Penyebaran Data.  Standar Kompetensi ini digunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah Statistika pada kehidupan sehari-hari dalam rangka untuk menunjang program keahliannya.

Sebelum mempelajari kompetensi ini diharapkan anda telah menguasai standar kompetensi Sistem Bilangan Real terutama tentang perkalian, pembagian, penjumlahan dan pengurangan bilangan real dan fungsi.

Pada setiap akhir Kompetensi dasar tecantum soal-soal latihan yang disusun dari soal-soal yang mudah sampai soal-soal yang sukar.  Latihan soal ini digunakan untuk mengukur kemampuan anda terhadap kompetensi dasar ini, artinya setelah mempelajari kompetensi dasar ini secara mandiri dengan bimbingan guru sebagai fasilitator, ukur sendiri kemampuan anda dengan mengerjakan soal-soal latihan tersebut.

Untuk melancarkan kemampuan anda supaya lebih baik dalam mengerjakan soal, disarankan semua soal dalam latihan ini dikerjakan baik di kampus dengan bimbingan dosen maupun di rumah.

Untuk mengukur standar kompetensi lulusan tiap siswa, di setiap akhir kompetensi dasar, dosen akan memberikan evaluasi apakah anda layak atau belum layak mempelajari standar Kompetensi berikutnya.  Anda dinyatakan layak jika anda dapat mengerjakan soal 60% atau lebih soal-soal evaluasi yang akan diberikan dosen.



B.           KOMPETENSI DASAR
B.1.  Pengertian Statistik, Statistika, Populasi dan Sampel

a.            Tujuan
Setelah mempelajari uraian kompetensi dasar ini, anda dapat:

Ø   Menjelaskan pengertian dan kegunaan statistika
Ø   Membedakan pengertian populasi dan sampel
Ø   Menyebutkan macam-macam data dan memberi contohnya





b.            Uraian Materi
Materi 1
Statistika,Data,Sampel dan Populasi

1)            Pengertian dan Kegunaan Statistika

Statistika banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari.  Pernyataan-pernyataan seperti:  pada bulan maret tahun 2006 terjadi kecelakaan di jalan tol Jagorawi sebanyak 15 kali, dengan korban meninggal dunia sebanyak 6 orang dan lainnya luka.  Ada sekitar 20% usia produktif penududk Indonesia menganggur, setiap 20 detik sebuah perusahaan sepeda motor menghasilkan satu produk dan sebagainya, yang sering kita dengar, baik dari media elektronik maupun dari media cetak.  Instansi terkait menggunakan statistika untuk menilai progress dari perusahaannya dimasa lalu dan juga dapat membuat rencana untuk masa yang akan datang.

Demikian pentingnya peranan statistika dalam kehidupan ini, baik dalam kegiatan pemerintahan, perusahaan maupun dalam kehidupan sehari-hari, sehingga kita juga perlu mengetahui apa yang dimaksud dengan statistika tersebut.
Untuk keperluan praktis statistika dapat diartikan sebagai berikut:

a.             dalam arti sempit, statistika berarti statistic yang berarti sekumpulan data/fakta berbentuk angka yang menggambarkan suatu persoalan.  Misalnya statistik tentang penduduk, yang dimaksudkan adalah data atau keterangan berbentuk angka ringkasan mengenai penduduk (jumlahnya, rata-rata umur, distribusinya, jumlah balita, jumlah angkatan kerja, jumlah usia sekolah, distribusi pekerjaan dan sebagainya)
b.            dalam arti luas, statistika berarti pengetahuan yang berhubungan dengan pengumpulan data, penyajian data, pengolahan data, penarikan kesimpulan dan pengambilan keputusan secara logis dan rasional tentang data tersebut.

Karena begitu panjang kegiatan dalam ilmu statistika tersebut, maka dalam pembahasannya Statistika dibagi menjadi 2, yaitu:

a.             Statistika Deskriptif/Deduktif adalah statistika yang kegiatannya dimulai dari pengumpulan sampai pada analisis data yang paling sederhana, bersifat memberi gambaran suatu data apa adanya dan meringkas data agar mudah dibaca.
b.            Statistika Inferensi/Induktif adalah statistika yang kegiatannya adalah pengambilan kesimpulan mengenaii populasi  secara logis dan rasional berdasarkan hasil analisis terhadap data .  Statistika ini dilakukan untuk menentukan kebijakan atau penelitian.

Kegunaan Statistika secara umum antara lain sebagai berikut:

§    Memberikan cara mencatat data secara sistematis.
§    Memberi petunjuk pada penelitian supaya berpola pikir dan bekerja secara pasti dan mantap.
§    Dapat meringkas data dalam bentuk yang mudah dianalisis.
§    Alat untuk memprediksi secara ilmiah dari suatu kejadian yang akan datang.
§    Dapat menyelesaikan suatu gejala sebab akibat yang rumit.

Seorang pemimpin perusahaan mengambil manfaat dari statistika untuk melakukan tindakan-tindakan yang perlu dalam menjalankan tugasnya, diantaranya: perlukah mengangkat pegawai baru, sudah waktunya kah untuk merevitalisasi mesin-mesin yang ada, bermanfaatkah jika pegawai yang ada detraining, berapa banyak produk yang diproduksi dan yang dapat diserap oleh pasar, berapa barang harus dipproduksi pada tahun yang akan datang guna memenuhi kebutuhan konsumennya dan sebagainnya.  Jika dikaitkan dengan masalah manajemen, statitiska dapat dipergunakan sebagai berikut:

a.             Dasar suatu perencanaan, agar perencanaan sesuai dengan kemampuan yang ada, sehingga dapat menghindari perencanaan yang ambisius yang menyebabkan tidak mudah untuk dilaksanakan.
b.            Alat pengendalian terhadap pelaksanaan atau implementasi perencanaan sehingga dapat diketahui sesegera mungkin terhadap kesalahan atau penyimpangan yang terjadi dan dapat segera diperbaiki atau dikoreksi.
c.             Dasar evaluasi hasil kerja akhir.  Apakah hasil kerja yang telah ditargetkan dapat tercapai sesuai dengan rencana?  Berapa persenkah ketercapainnya?  Hambatan-hambatan apa yang muncul dalam pelaksanaan rencana tersebut?



2)            Data Statistika

Data adalah sekumpulan keterangan yang dapat menjelaskan sesuatu hal.  Tidak mungkin ada kegiatan statistika tanpa adanya data.  Data tidak memiliki arti yang signifikan tanpa adanya kegiatan statistika.  Oleh karena itu pada kegiatan statistika mulai dari pengumpulan data sampai pada pengambilan kesimpulan secara logis dan rasional membutuhkan data yang baik.

Syarat-syarat data yang baik, yang dapat menganalisis untuk mendapatkan kesimpulan yang valid, adalah sebagai berikut:
§    Data harus objektif, yaitu data harus apa adanya dan tidak adanya rekayasa.
§    Data harus representative, yaitu data harus dapat mewakili dari keseluruhan objek pengamatan.
§    Data harus reliable, yaitu data yang memiliki kesalahan baku relative kecil, sehingga jika membuat suatu perkiraan selisih antara perkiraan dengan sebenarnya sangat kecil.
§    Data harus relevan, yaitu data harus sesuai dengan penelitian yang dikehendaki.
§    Data harus up to date, yaitu data yang digunakan harus data terbaru/terkini.

Sebelum pengumpulan data, seorang peneliti harus menentukan dahulu apakah data dalam bentuk populasi, yaitu keseluruhan data yang akan diteliti, atau data dalam bentuk sampel.  Hal ini tergantung dari maksud dan tujuan dari penelitian tersebut.  Untuk keperluan praktis, pengumpulan data biasanya dilakukan dengan cara pengambilan sebagian dari populasi yang dikenal dengan sampel.  Sampling  adalah cara/teknik pengumpulan data.  Data yang diperoleh hasil sampling merupakan data perkiraan (estimate balue).  Jadi, misalnya dari 200 SMK di DKI Jakarta akan diteliti hanya 20 sekolah yang sama, maka hasil penelitian terhadap 20 sekolah tersebut merupakan suatu perkiraan.

Untuk keperluan penelitian yang variatif, dibutuhkan juga data yang variatif sehingga dapat menunjang dari hasil penelitian tersebut.  Untuk itu data dibedakan beberapa macam antara lain:

§    Data menurut penyajiannya, terbagi menjadi:
o      Data tunggal, yaitu data yang disajikan satu per satu.
o      Data kelompok, yaitu data yang disajikan berdasarkan interval tertentu (dikelompok-kelompokkan)

§    Data berdasarkan pengukurannya, terbagi menjadi:
o      Data diskrit, yaitu data yang diperoleh dari hasil menghitung, misalkan jumlah rata-rata guru setiap SMK di Pulau Jawa ada 30 orang.
o      Data kontinu, yaitu data yang diperoleh dari hasil mengukur, misalkan rata-rata tinggi siswa SMK di DKI Jakarta adalah 160 cm.

§    Data berdasarkan sifatnya:
o      Data kuantitatif, yaitu data yang berupa angka atau bilangan.
o      Data kualitatif, yaitu data yang bukan berbentuk angka, melainkan hanya keterangan, misalkan data tentang jenis kelamin, hobi, agama, dan lain-lain.

§    Data berdasarkan sumbernya:
o      Data internal, yaitu data yang diperoleh dari intansinya sendiri, misalkan untuk keperluan identitas pegawai suatu perusahaan, diambil data tentang personalia.
o      Data eksternal, yaitu data yang diperoleh dari luar instansinya sendiri, misalkan untuk keperluan tentang perkembangan harga produk suatu perusahaan, data yang diambil diluar perusahaan dengan tujuan untuk membandingkan harga produknya.

§    Data berdasarkan cara memperolehnya:
o      Data primer, yaitu data yang dikumpulkan langsung dari objeknya kemudian di olah sendiri, misalkan ingin mengetahui rata-rata produk sabun yang terpakai tiap bulan, langsung memberikan wawancara atau memberi kuesioner kepada masyarakat tertentu.
o      Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari data yang sudah dikelola pihak lain yang sudah dipublikasikan, misalkan dari majalah, Biro Pusat Statistik, dan lain-lain.





3)            Pengumpulan Data

Yang perlu diperhatikan dalam pengumpulan data adalah terlebih dahulu harus mengetahui untuk apa data tersebut dikumpulkan.  Apakah data tersebut sekadar untuk mendapatkan gambaran mengenai suatu keadaan/permasalahan atau untuk memecahkan suatu permasalahan.  Apapun tujuan pengumpulan data, terlebih dahulu harus diketahui jenis elemen atau objek yang akan diselidiki.

Tujuan pengumpulan data selain untuk mengetahui jumlah/banyaknya elemen juga untuk mengetahui karakteristik dari elemen-elemen tersebut.  Karakteristik adalah sifat-sifat, ciri-ciri atau hal-hal yang dimiliki oleh elemen tersebut, yaitu keterangan mengenai elemen.  Misalnya, elemen itu pegawai suatu perusahaan, maka karakteristik yang perlu diketahui antara lain jenis kelamin, pendidikan, usia masa kerja, gaji, golongan dan sebagainya.  Seringkali data yang dikumpulkan menyebar pada wilayah yang luas dan sangat variatif, misalnya data tentang penduduk dan biasa disebut dengan populasi, yakni kumpulan data yang sejenis akan tetapi dapat dibedakan satu sama lain.  Misalnya, seluruh siswa di DKI Jakarta merupakan suatu populasi.  Elemen dari data adalah orang, yaitu siswa di DKI Jakarta.  Walaupun jenisnya sama tetapi karakteristik secara keseluruhan akan berlainan, misalnya siswa sekolah dasar (SD), SMP, SMA, dan SMK, usia, tempat tinggal, dan sebagainya.

Ada beberapa cara pengumpulan data, antara lain:

a.             Penelitian langsung di lapangan atau laboratorium
Penelitian di lapangan biasanya disebut dengan observasi atau pengamatan merupakan teknik pengumpulan data dengan cara pengamatan terhadap objek, baik secara langsung maupun tidak langsung, misalnya penelitian terhadap situs-situs purbakala dan penelitian di dalam laboratorium.  Pelaksanaan pengamatan dapat dilakukan dengan:

§    Pengamatan langsung, yaitu pengamatan yang dilakukan tanpa perantara (secara langsung) terhadap objek yang diteliti.
§    Pengamatan tak langsung, yaitu pengamatan yang dilakukan terhadap objek melalui perantaraan suatu alat atau cara.
§    Pengamatan partisipasif, yaitu pengamatan yang dilakukan dengan cara ikut ambil bagian atau melibatkan diri dalam situasi yang dialami oleh responden.  Cara ini banyak dilakukan terutama dalam penelitian psikologi, sosiologi maupun antropologi.

b.            Interview (wawancara)
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengadakan Tanya jawab, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan responden.  Pada wawancara langsung, peneliti mengadakan tatap muka langsung dengan responden, sedangkan pada wawancara tidak langsung, peneliti mewawancarai peantara yang tahu persis tentang objek yang diteliti.

c.             Kuesioner (Angket)
Angket dapat dipandang sebagai teknik pengumpulan data yang banyak keamaannya dengan wawancara.  Perbedaannya adalah wawancara dilakukan secara lisan, sedangkan angket dilakukan secara tertulis.  Bentuk penyusunan angket ada dua macam, yaitu:
§    Angket berstruktur, yaitu angket yang menyediakan kemungkinan jawaban.
§    Angket tak berstruktur, yaitu angket yang tidak menyediakan kemungkinan jawaban.

Contoh 1
Data hasil penelitian tingkat atau kualifikasi pendidikan dari karyawan/ pegawai perusahaan asing di Jakarta.  Setelah data terkumpul dan disajikan seperti tampak pada gambar berikut.
Gambar 2-1
 
Dari diagram di samping dapat diambil suatu kesimpulan secara kasar bahwa rata-rata tingkat pendidikan pegawai atau karyawan perusahaan asing di Jakarta adalah berpendidikan setingkat SMA.
Lebih lanjut dimungkinkan pihak manajemen perusahaan-perusahaan akan mengambil kebijakan tertentu untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di perusahaannya.
 
                               

Contoh 2
Data tentang pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat yang disajikan sebagai berikut:






Grafik pada gambar di samping menunjukkan pergerakan nilai tukar rupiah tehadap dollar Amerika Serikat selama 5 hari pengamatan dari tanggal 9 sampai 13 Oktober tahun 2006 (Kompas, 14 Oktober 2006).  Nilai tukar pada kurs tengah dari lembaga keuangan Bank Indonesia dan Bloomberg.
Dari grafik dapat kita simpulkan bahwa pergerakan nilai tukar rupiah selama lima hari berkisar antara Rp. 9.205 hingga Rp. 9.230 atau fluktuasi nilai tukar rupiah tidak terlalu besar.  Pada tanggal 13 mengalami penguatan tertinggi selama lima hari pengamatan, yaitu Rp. 9.205/dollar.
 


 

















Contoh 3






Beberapa pernyataan dapat dibuat dari gambar grafik hasil pengumpulan data selama 6 tahun di samping, antara lain yaitu volume ekspor tertinggi selama enam tahun adalah pada tahun 2002, tetapi nilai ekspornya terendah.  Nilai ekspor tertinggi pada tahun 2000, yakni sebesar 66,3 ribuan dollar Amerika Serikat.  Padahal volumenya hanya merupakan sekitar rata-rata ekspor selama kurun waktu tersebut.
 


 


















C.          Rangkuman

1.            Statistika adalah pengetahuan mengenai pengumpulan data, penyajian data, analisis data, penarikan kesimpulan secara logis dan rasional.
2.            Statistika dibagi menjadi dua, yaitu statistika deskriptif dan statistika inferensial.
3.            Populasi adalah keseluruhan data yang akan diteliti.
4.            Sampel adalah sebagian dari data yang akan diteliti.
5.            data adalah sekumpulan keterangan yang dapat menjelaskan suatu hal.
6.            data terbagi menjadi data; tunggal, kelompok, diskrit, kontinu, kualitatif, kuantitatif, internal, eksternal, primer dan sekunder.
7.            Syarat-syarat data yang baik adalah: objektif, representative, reliabel, relevan, dan up to date.
8.            Beberapa cara mengumpulkan data, yaitu: observasi, angket, dan wawancara.














LATIHAN 1

1.            Jelaskan apakah yang dimaksud dengan :
a.       Statistik                                c.    Sampel
b.      Statistika                              d.    Populasi

2.            Jelaskan tentang pembagian statistika!

3.            Sebutkan kegunaan statistika secara umum dan berikan contohnya!

4.            Sebutkan kegunaan statistika dalam bidang manajemen!

5.            Sebutkan jenis-jenis data dan berikan contohnya!

6.            Sebutkan beberapa cara yang dapat dilakukan dalam pengumpulan data dan jelaskan masing-masing cara tersebut!

7.            Buatlah contoh angket terstruktur dan tidak terstruktur pada pengumpulan data dalam kegiatan sensus penduduk!

8.            Data kecelakaan lalu lintas di kota “Baru” pada tahun 2001 sampai dengan 2005 adalah sebagai berikut:

Tahun
2001
2002
2003
2004
2005
Banyaknya kecelakaan
400
351
404
320
260
a.       Tahun berapakah angka kecelakaan tertinggi?
b.      Berapa persenkah kenaikan angka kecelakaan tertinggi?
c.       Berapakah penurunan terbesar angka kecelakaan selama 5 tahun tersebut?

9.            Jumlah kendaraan roda empat di suatu “kota indah” pada tahun 2006 berjumlah 15.545, yang terdiri atas jenis sedan, bus, pick up, dan jip.  Data kendaraan disajikan dalam bentuk diagram lingkaran seperti pada gambar di bawah ini:
Tentukanlah:
a.       Banyaknya mobil jenis sedan
b.      Jenis mobil yang paling banyak di temui di kota tersebut dan berapa banyaknya!
c.       Jenis mobil yang jarang ditemui serta berapakah banyaknya!
 
10.        Laba penjualan bersih PT Asahimas Flat Glass Tbk selama lima tahun yang dimuat dalam laporan tahunan pada tahun 2007 berturut-turut disajikan dalam diagram batang berikut:









Cobalah buatkan pernyataan atau uraian menurut kata-katamu sendiri tentang laporan penjualan yang disajikan pada gambar di samping, kemudian kesimpulan kasar tentang perusahaan yang didasarkan pada data tersebut!
 


Diagaram di samping menunjukkan angka kelahiran dan kematian di kota A dalam pengamatan selama 10 tahun.
a.       Pada tahun berapakah angka kelahiran paling besar dan berapakah banyaknya kelahiran tersebut?
b.      Pada tahun berapakah angka kematian paling kecil dan berapkah orang yang meninggal pada tahun itu?
 



 








11.         













      c.  Pada tahun berpakah penduduk pada kota tidak bertambah apabila dilihat dari             angka kematian dan kelahirannya?



Materi 2
Distribusi Frekuensi dan Penyajian Data

a.                  Tujuan

Setelah mempelajari uraian kompetensi dasar ini, anda dapat:
Ø    Menjelaskan jenis-jenis tabel
Ø    Menjelaskan macam-macam diagram (batang, lingkaran, garis, gambar), histogram, poligon frekuensi, kurva ogive
Ø    Mengumpulkan dan mengolah data serta menyajikannya dalam bentuk tabel dan diagram

b.                  Uraian Materi

Data yang telah dikumpulkan, baik dari populasi maupun sampel untuk keperluan laporan dan atau analisis selanjutnya, perlu diatur, disusun, disajikan dalam bentuk yang jelas dan baik.  Secara garis besar penyajian data dibagi menjadi dua cara, yaitu dalam bentuk tabel atau daftar dan grafik atau diagram.  Buku ini  hanya akan menguraikan: diagram garis, diagram batang, diagram lingkaran, pictogram, histogram, poligon frekuensi atau tabel distribusi frekuensi.

1)                  Diagram Garis

Untuk menggambarkan keadaan yang berkesinambungan atau kontinu, misalnya produksi minyak tiap tahun, jumlah penduduk daloam suatu Negara, keadaan temperature tiap jam di suatu daerah, dibuat diagram garis.  Untuk menggambar diagram garis diperlukan sumbu mendatar (horizontal) dan sumbu tegak (vertical).  Sumbu mendatar menyatakan waktu, sedang sumbu tegak menyatakan kuantum data tiap waktu.


Contoh 4
Berikut menyatakan gambaran perkiraan produksi tenaga listrik yang menggunakan bahan bakar minyak (BBM) sebagai bahan baker utama untuk pembangkit tenaga listrik di Indonesia dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2010 (Kompas, 14 Oktober 2006)

Tahun
2006
2007
2008
2009
2010
Produksi (Gwh)
28.009
9.104
5.978
4.350
4.950

Data tersebut dapat disajikan dalam bentuk diagram garis dengan sumbu vertical menyatakan banyaknya produksi dan sumbu horizontal menyatakan tahun, seperti tampak pada gambar 2-4.

Gambar 2-4
 
             
Dari diagram terlihat bahwa perkiraan produksi tenaga listrik dengan menggunakan bahan baker minyak (BBM) sampai dengan tahun 2010 mengalami penurunan.  Penurunan produksi paling besar terjadi pada tahun 2007.  Ada kemungkinan pengalihan bahan baker untuk memproduksi listrik guna mencukupi kebutuhan listrik secara nasional.  Bahan baker lain yang banyak digunakan antara lain batubara dan gas pada pembangkit tenaga listrik tenaga uap dan gas.


Contoh 5
Berikut merupakan data perkembangan tenaga kerja dan kegiatan ekonomi sector pertambangan dan penggalian non migas Indonesia selama kurun waktu delapan tahun (1997 – 2003).

Perkembangan Tenaga Kerja dan Kegiatan Ekonomi
Sektor Pertambangan dan Penggalian Non Migas
(Kompas 14 Oktober 2006)
Tahun
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
Nilai Ekonomi (Rp. Milliar)
22.650,7
45.444,48
37.500,4
45.560,4
66.672,7
67.3931,8
74.755,2
Tenaga Kerja (orang)
42.276
45.728
45.594
38.331
40.651
44.958
40.628

Berdasarkan data tersebut dapat dibuat diagramnya.  Untuk membuat diagram garis, nilai pada sumbu vertical dapat langsung ditulis pada titik yang bersesuaian seperti tampak pada Gambar 2-5.

Dari diagram terlihat nilai kegiatan ekonomi sector pertambangan nonmigas (emas, batubara, timah dsb) mengalami kenaikan kecuali pada tahun 1999.

Sejak tahun 1997 hingga tahun 2003 telah mengalami kenaikan sebesar Rp. 52.104,5 milliar, sedangkan jumlah tenaga kerja pada sector ini mengalami fluktuasi dan adanya kecenderungan penurunan.
      
                                                            Gambar 2-5




2)                  Diagram Batang

Seperti halnya pada diagram garis, untuk data yang variabelnya berbentuk kategori atau atribut (mempunyai ciri-ciri khusus) dapat disajikan dalam bentuk diagram batang.


Contoh 6
Berikut merupakan contoh keadaan penduduk menurut tingkat pendidikan dan jenis kelamin di suatu daerah tertentu.
Keadaan Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan dan Jenis Kelamin
Tahun 2006
Tingkat Pendidikan
Komposisi
Jumlah
Laki-laki
Perempuan
TK
35
40
75
SD
55
67
122
SMP
46
53
99
SMA
34
40
74
PT
20
25
45
Jumlah
190
225
415
Diagram batang yang menunjukkan jumlah penduduk menurut tingkat pendidikan tanpa merinci komposisi dari jenis kelaminnya ditunjukkan pada diagram berikut.
                                    Gambar 2-6

Jelas terlihat dari diagram bahwa tingkat pendidikan sekolah dasar (SD) merupakan kualifikasi pendidikan yang terbanyak yang dimiliki oleh penduduk daerah tersebut,  sedangkan jumlah penduduk yang pernah mengikuti kuliah di perguruan tinggi menduduki jumlah yang paling sedikit.

Jika jenis kelamin diperhatikan dan digambarkan diagramnya, maka didapat diagram batang dua komponen seperti tampak pada diagram berikut.
          
                                                     Gambar 2-7                   
Komposisi penduduk pada semua tingkatan pendidikan selalu lebih banyak perempuan dibandingkan dengan jumlah laki-laki.




3)                  Diagram Lingkaran

Pada penyajian data dalam bentuk diagram lingkaran, lingkaran dibagi dalam bentuk juring-juring lingkaran sesuai dengan data yang bersangkutan.  Luas masing-masing juring sebanding dengan prosentase data yang bersangkutan.

Contoh 7
Penelusuran tamatan sebuah sekolah menengah yang berjumlah 1000 orang, diperoleh data sebagai berikut:

Data 1000 tamatan SMA “Nasional” Tahun 2005

Pekerjaan
PNS
ABRI
Peg. Swasta
Wiraswasta
Belum Kerja
Banyaknya
225
125
400
150
100

Untuk membuat diagram lingkaran, ditentukan sudut pusat sector lingkaran sebagai berikut:
PNS     =  (dalam derajat = 22,5% x 360= 81)
ABRI  =  (dalam derajat = 12,5% x 360= 45)
Peg. Swasta  =  (dalam derajat = 40% x 360= 144)
Wiraswasta   =  (dalam derajat = 15% x 360= 54)
Belum Kerja =  (dalam derajat = 10% x 360 = 36)
Diagram lingkaran yang dimaksud adalah sebagai berikut:

                                Gambar 2-8




4)                  Pictogram (Diagram Gambar)

Diagram gambar menunjukkan keterangan secara kasar sesuatu hal dan sebagai alat visual dengan menggunakan gambar-gambar.  Sangat menarik dilihat, terlebih jika symbol yang digunakan cukup baik dan menarik.  Setiap gambar atau lambang digunakan sebagai ukuran satuan, misalnya untuk data mengenai jiwa, penduduk, dan pegawai dibuat gambar orang, misalnya 1 orang mewakili 5000 jiwa.  Kesulitan yang dihadapi adalah ketika menggambar symbol untuk satuan yang tidak penuh.  Diagram gambar disebut juga pictogram.


Contoh 8
Pertumbuhan kendaraan bermotor roda empat jenis sedan di suatu Negara selama empat tahun (2000 – 2003) ditunjukkan pada tabel berikut:

Produksi Kendaraan Jenis Sedan tahun 2000 – 2003 (ribuan unit)

Tahun
2000
2001
2002
2003
Produksi (ribuan unit)
600
800
1000
1200

Hasil tersebut dapat digambarkan dalam bentuk pictogram sebagai berikut:


Produksi Kendaraan Jenis Sedan tahun 2000 – 2003
(ribuan unit)
Tahun
Produksi
2000

2001

2002

2003

= 200.000 unit


Cara penyajian data berbentuk simbol ini sangat terbatas dan lebih cocok untuk menunjukkan perbandingan dan kurang baik apabila digunakan untuk menunjukkan ukuran satuan.



5)                  Tabel distribusi Frekuensi

Biasanya data yang terkumpul belumlah terurut, untuk itu data diurutkan terlebih dahulu menurut besarnya dalam urutan naik atau turun, sehingga didapat sebuah jajaran dalam suatu tabel.

Sebagai contoh, nilai ujian matematika dari 30 siswa diperoleh data sebagai berikut:
                        5, 7, 6, 6, 8, 4, 5, 6, 7, 5
                        6, 9, 3, 6, 6, 7, 9, 7, 7, 8
                        5, 5, 8, 8, 9, 5, 6, 7, 8, 7

Dari catatan itu tidak tampak adanya pola tertentu dari data tersebut, oleh karena itu penyusuran atau pengelompokkan data dalam bentuk tabel akan dapat memberikan informasi yang jelas dari data tersebut.
Tabel Nilai Ujian Matematika
Nilai
Tally (Turus)
Frekuensi
3
4
5
6
7
8
9
1
1
6
7
7
5
3
Jumlah
30

Dari tabel dapat dibaca dengan mudah, misalnya banyaknya siswa yang mendapat nilai 6 pada ujian sebanyak 7 orang, yang mendapatkan nilai 8 sebanyak 5 orang.  Daftar tersebut sering disebut sebagai distribusi frekuensi.  Karena datanya tunggal maka disebut tabel distribusi frekuensi tunggal.

Untuk data yang sangat banyak, rentangnya tinggi dan tidak memungkinkan disajikan dalam daftar distribusi tunggal, maka dibuat tabel distribusi data yang berkelompok atau bergolong, data dikumpulkan dalam kelompok-kelompok yang disebut interval.

a)                  Membuat Daftar Distribusi Frekuensi

Perhatikan nilai ujian matematika untuk 80 siswa berikut:

            80  80  70  68  90  92  80  70  63  76
            49  84  71  72  35  93  91  74  60  63
            48  90  92  85  83  76  61  99  83  88
            74  70  38  51  73  71  72  95  82  70
            81  91  56  65  74  90  97  80  60  66
            98  93  81  93  43  72  91  59  67  88
            87  82  74  83  86  67  88  71  89  79
            82  78  73  86  68  75  81  77  63  75

Untuk membuat daftar distribusi frekuensi dengan panjang kelas yang sama dilakukan langkah-langkah berikut:

§     Tentukan Rentangan (R) atau jangkauan, yaitu data terbesar dikurangi data terkecil.  Data terbesar dari data di atas adalah 99, sedangkan data terdecil = 35, maka Rentangan (R) = 99 – 35 = 64

§     Tentukan banyaknya kelas yang diperlukan, misalnya 5 kelas atau 10 kelas sesuai dengan keperluan.  Cara lain dengan menggunakan aturan Sturges:
Banyaknya kelas (k) = 1 + 3,3 log n, di mana n = banyaknya data
Pada data di atas: k = 1 + 3,3 log 80
                                = 1 + (3,3)(1,9031) = 7,2802
Kita dapat membuat daftar dengan banyaknya kelas 7 atau 8.

§     Tentukan panjang kelas interval (p) secara perkiraan ditentukan dengan aturan berikut:
Panjang kelas dapat diambil 9 atau 10

§     Pilih batas bawah kelas interval pertama
Batas bawah interval kelas pertama dapat diambil dari data yang terkecil atau data yang lebih kecil dari data terkecil tetapi selisihnya kurang dari panjang kelas dan kelas pertama tidak boleh mempunyai frekuensi sama dengan nol.
Dengan mengambil banyak kelas 7, panjang kelas 10 dan dimulai dengan batas bawah interval pertama sama dengan 31 diperoleh tabel distribusi frekuensi berikut:

Nilai Ujian
Tally (Turus)
Frekuensi
31 -  40
2
41 – 50
3
51 – 60
5
61 – 70
14
71 – 80
24
81 – 90
20
91 – 100
12

Beberapa istlah yang digunakan dalam tabel distribusi frekuensi antara lain:

§     Batas kelas (atas dan bawah)
Bilangan paling kiri pada tiap kelas disebut batas bawah, sedangkan bilangan yang paling kanan pada tiap interval disebut batas atas kelas.  Bilangan-bilangan 31, 41, 51, . . . dan 91 merupakan batas bawah. 41 merupakan batas bawah interval kedua sedangkan 81 merupakan batas bawah interval keenam.  Bilangan-bilangan 40, 50, 60, . . . dan 100 merupakan batas atas.  50 merupakan batas atas interval kedua, sedangkan 100 merupakan batas atas interval ketujuh.
§     Tepi kelas (Tepi atas dan tepi bawah)
Tepi atas dan tepi bawah dihitung berdasarkan ketelitian data yang digunakan.  Jika data dicatat teliti hingga satuan, maka tepi bawah diperoleh dengan cara mengurangi batas bawah dengan 0,5 (tepi bawah = batas bawah – 0,5) untuk kelas yang bersangkutan, sedangkan untuk tepi atas, batas atas ditambah dengan 0,5 (tepi atas = batas atas + 0,5).






b)                  Tabel Distribusi Relatif dan Kumulatif
Jika banyaknya frekuensi pada tiap interval dibandingkan dengan jumlah data keseluruhan dan dinyatakan dalam bentuk persen, maka akan didapat frekuensi relative keseluruhan dan dinyatakan dalam bentuk persen, maka akan didapat frekuensi relatif (f).  Frekuensi relatif interval pertama pada tabel di atas adalah .
Distribusi Frekuensi Relatif Ujian Matematika
Nilai Ujian
Frekuensi
F(%)
31 -  40
2
2,5
41 – 50
3
3,75
51 – 60
5
6,25
61 – 70
14
17,50
71 – 80
25
30,00
81 – 90
20
25,00
91 – 100
12
15,00
Jumlah
80
100

Daftar distribusi kumulatif dapat dibentuk dari daftar distribusi frekuensi dengan cara menjumlahkan frekuensi demi frekuensi.  Ada dua macam frekuensi kumulatif, yaitu frekuensi kumulatif kurang dari dan frekuensi kumulatif lebih dari.  Frekuensi kumulatif kurang dari adalah frekuensi yang diperoleh dari jumlah frekuensi yang kurang dari atau sama dengan tepi atas kelas yang bersangkutan, sedangkan frekuensi kumulatif lebih dari diperoleh dari jumlah frekuensi yang lebih dari atau sama dengan tepi bawah kelas yang bersangkutan.

Perhatikan tabel sebelumnya, kemudian dibuat tabel frekuensi kumulatif (f) kurang dari dan lebih dari seperti pada tabel di bawah ini.

Daftar Frekuensi Kumulatif Kurang Dari         Daftar Frekuensi Kumulatif Lebih Dari
Nilai Ujian
fkurang dari
40,5
2
50,5
5
60,5
10
70,5
24
80,5
48
90,5
68
100,5
80

Nilai Ujian
flebih dari
30,5
80
40,5
78
50,5
75
60,5
70
70,5
56
80,5
32
90,5
12

Grafik yang menggambarkan frekuensi kumulatif disebut ogive.

                                    Gambar 2-9



                                    Gambar 2-10                         






6)                  Histogram dan Poligon Frekuensi

Histogram merupakan diagram untuk menyajikan data dalam bentuk distribusi frekuensi.  Sumbu tegak untuk menyatakan frekuensi dan sumbu mendatar untuk menyatakan batas interval kelas.  Batas yang digunakan merupakan tepi atas dan tepi bawah pada setiap intervalnya.

Contoh 9
Dengan menggunakan data dari tabel nilai ujian matematika 80 siswa dapat dibuat histogram seperti yang tertera pada diagram di bawah ini.
                 
                                                Gambar 2-11

Poligon frekuensi diperoleh dari histogram dengan cara menghubungkan titik tengah dari masing-masing puncak batang histogram.  Poligon frekuensi dapat juga digambar terpisah dengan poligon, dimana letak titik-titik merupakan koordinat antara titik tengah dengan frekuensi yang bersesuaian, seperti tampak pada grafik berikut.
Gambar 2-12
 
                    

Untuk mendapatkan kesimpulan sederhana dapat dilakukan dengan mencari ukuran pemusatan (tendensi sentral), distribusi frekuensi, dan ukuran penyebarannya (dispersi).





c.                   Rangkuman

1.                  Setelah data diperoleh, maka data dikelola dan disajikan dalam bentuk:
§    Daftar/tabel terdiri dari: Daftar distribusi frekuensi tunggal dan daftar distribusi frekuensi kelompok

§    Diagram, terdiri atas:
o      Diagram Batang
o      Diagram Lambang (Piktogram)
o      Diagram Garis
o      Diagram Lingkaran

§    Grafik terdiri atas:
o      Histogram, yaitu diagram batang yang saling berimpit sumbu vertikalnya dengan nilai frekuensi data dan sumbu horizontalnya merupakan tepi bawah kelas.
o      Poligon Frekuensi, yaitu diagram garis yang ujungnya tertutup sehingga membentuk bangun poligon, sumbu horizontalnya merupakan nilai tengah data dan sumbu vertikalnya adalah nilai frekuensi
o      Ogive, yaitu diagram garis yang diperoleh dari daftar distribusi frekuensi kumulatif, terdiri atas:
§    Ogive positif dari f
§    Ogive negatif dari f

2.                  Langkah-langkah untuk membuat daftar distribusi frekuensi kelompok, yaitu dengan menentukan rentangan data, banyaknya kelas dengan menggunakan aturan Sturgess, panjang interval kelas, nilai tengah data dan banyaknya frekuensi masing-masing kelas.

















LATIHAN 2

1.                  Data kecelakaan lalu lintas di suatu daerah selama lima tahun (2000 – 2004) sebagai berikut:
Tahun
2000
2001
2002
2003
2004
Banyaknya kecelakaan
400
325
450
300
250
a.       Gambarlah diagram batang dari data di atas!
b.      Pada tahun berapakah terjadi kenaikan angka kecelakaan tertinggi?
c.       Berapa persenkah penurunan terbesar yang terjadi?
d.      Berpakah jumlah angka kecelakaan dari tahun 2002 sampai dengan 2004?

2.                  Banyaknya murid sekolah dan mahasiswa di kabupaten “Taruna Tiga” menurut tingkat sekolah dan jenis kelaminnya pada tahun 2005 sebagai berikut:
Jenis Kelamin
Tingkat Pendidikan
Jumlah
SD
SMP
SMA
SMK
PT
Laki-laki
4.758
2.795
1.459
955
468
10.435
Perempuan
4.032
2.116
1.256
1.005
575
8.984
Jumlah
8.790
4.911
2.715
1.960
1.043
19.419
a.       Buatlah diagram garis dari data tersebut!
b.      Berapakah persenkah jumlah murid sekolah dasar di kabupaten tersebut?
c.       Buatlah komentar tentang kemungkinan siswa sekolah menengah yang melanjutkan ke perguruan tinggi!
3.                  Hasil tangkapan ikan nelayan selama enam bulan adalah sebagai berikut:
Januari    sebanyak      300 ton
Pebruari sebanyak       250 ton
Maret      sebanyak      350 ton
April      sebanyak       200 ton
Mei        sebanyak       400 ton
Juni       sebanyak        300 ton
Buatlah diagram lingkaran dan pictogram dari data tersebut!

4.                  Hasil pengujian kadar Lumpur dari macam-macam jenis pasir dibedakan oleh kadar Lumpur yang bercampur pada pasir yang dinyatakan dalam bentuk persen sebagai berikut:
3%   1%   11%   1%   6%     8%
5%   2%     9%   2%   7%   10% 
8%   7%     5%   4%   7%     5%
4%   4%     3%   5%   8%     6%
2%   5%   12%   6%   4%     6%
a.       Buatlah tabel distribusi frekuensi dengan ketentuan berikut ini:
1)            Banyaknya interval kelas = 6
2)            Panjang interval kelas = 2
b.      Buatlah kurva ogive kurang dari dan lebih dari.
c.       Apabila pasir yang baik adalah pasir yang mempunyai kadar lumpur tidak lebih dari 4,5%.  Berapa persenkah sampel yang diuji dikategorikan sebagai pasir yang baik atau mempunyai kadar lumpur yang rendah?
5.                  Suatu penelitian modal usaha kecil terhadap 100 perusahaan di wilayah tertentu disajikan dalam tabel berikut:
Interval Modal
(Juataan rupiah)
Banyaknya Perusahaan
30 – 39
40 – 49
50 – 59
60 – 69
70 – 79
80 – 89
90 – 99
2
3
11
20
32
25
7
Jumlah
100
Dari tabel di samping, tentukanlah!
a.       Banyaknya interval
b.      Panjang interval kelas
c.       Batas bawah tiap interval
d.      Batas atas tiap interval
e.       Titik tengah tiap interval
f.       Tepi bawah
g.      Tepi atas
h.      Buatlah frekuensi kumulatif kurang dari dan lebih dari beserta grafiknya!
i.        Buatlah daftar frekuensi relatifnya!
6.                  Dari tabel pada soal nomor 5, tentukanlah!
a.       Interval modal usaha yang paling banyak dimiliki perusahaan
b.      Banyaknya perusahaan yang memiliki modal lebih dari 59,5 juta
c.       Banyaknya perusahaan yang memiliki modal kurang dari 89,5 juta
d.      Buatlah histogram dan poligon frekuensinya!


7.                  Nilai ujian matematika kelas XI untuk 80 siswa sebagai berikut:
79  80  70  68  90  92  80  70  63  76
49  84  71  72  35  93  91  74  60  63 
48  90  92  85  83  76  61  99  83  88
74  70  38  51  73  71  72  95  82  70
81  91  56  65  74  90  97  80  60  66
98  93  81  93  43  72  91  59  67  88
87  82  74  83  86  67  88  71  89  79
80  78  73  86  68  75  81  77  63  75

            Buatlah tabel distribusi dengan ketentuan berikut:
a.       Tentukanlah rentang/jangkauan dari data tersebut
b.      Gunakan aturan Sturges untuk menentukan banyaknya kelas/interval (bulatkan ke bawah)
c.       Pilihlah batas bawah interval pertama sama dengan 31.

Dari tabel yang telah dibuat, kemudian buatlah histogram, poligon frekuensi, dan ogive nya!
Dari ogive kurang dari yang telah dibuat, tentukanlah:
i          Banyaknya siswa yang mendapat nilai kurang dar 60,5!
ii        Banyaknya siswa yang mendapat nilai lebih dari 80,5!
iii      Jika batas kelulusan yang disyaratkan minimum mendapat nilai 70,5, berapa persenkah jumlah siswa yang lulus pada ujian tersebut!

8.                  Buatlah daftar distribusi frekuensi kelompok lengkap (nilai tengah data, frekuensi relative, frekuensi kumulatif, tepi atas, dan tepi bawah) data di bawah ini, kemudian tentukan pula histogram, poligon frekuensi, dan ogivenya.
Data berikut menunjukkan nilai ujian mata pelajaran Statistika 60 siswa SMK X
            36  44  53  58  63  67  69  74  83  89
            40  50  55  60  64  68  70  78  95  89
            90  83  75  69  67  63  59  53  45  37
            39  49  55  60  63  68  70  77  86  95
            95  85  76  69  68  63  59  53  45  37
            39  48  55  60  63  68  70  78  88  95


8 komentar: